Minggu, 20 Mei 2012

Pilihan dalam Menjalani Hidup

Written by  Zoom-Indonesia
gettyimagesAda 2 bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang subur. Bibit pertama berkata,
Aku ingin tumbuh besar, menjejakkan akarku dalam-dalam ke tanah ini dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku untuk menyapa musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.” Dan bibit itupun tumbuh, semakin tinggi.
Sementara itu, bibit kedua bergumam,
Aku takut, jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu apa yang akan kutemui dibawah sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba memakannya? Dan jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha mencabutku dari tanah. Tidak! Akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.” Dan bibit itupun menunggu dalam kesendirian.
Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit kedua dan memakannya!
Begitulah hidup, selalu ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun seringkali kita memilih untuk merasakan pesimis, keraguan dan ketakutan berlebih yang kita ciptakan sendiri. Hidup tidak mungkin berjalan mulus tanpa hambatan, namun hambatan itulah yang membuat kita merasakan kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar