Pilihan dalam Menjalani Hidup
Written by Zoom-Indonesia
Ada 2 bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang subur. Bibit pertama berkata,
“Aku
ingin tumbuh besar, menjejakkan akarku dalam-dalam ke tanah ini dan
menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin
membentangkan semua tunasku untuk menyapa musim semi. Aku ingin
merasakan kehangatan matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk
daunku.” Dan bibit itupun tumbuh, semakin tinggi.
Sementara itu, bibit kedua bergumam,
“Aku
takut, jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu apa yang
akan kutemui dibawah sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan jika
kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunasku akan
hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika
tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba memakannya? Dan jika aku tumbuh
dan merekah, semua anak kecil akan berusaha mencabutku dari tanah.
Tidak! Akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.” Dan bibit itupun menunggu dalam kesendirian.
Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit kedua dan memakannya!
Begitulah
hidup, selalu ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun seringkali
kita memilih untuk merasakan pesimis, keraguan dan ketakutan berlebih
yang kita ciptakan sendiri. Hidup tidak mungkin berjalan mulus tanpa
hambatan, namun hambatan itulah yang membuat kita merasakan kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar